INOVASI BANK SAYUR
1. Judul
Inovasi
yang kami buat berupa sebuah gagasan
yang berjudul “BANK SAYUR”.
2. Identitas
Kelompok
a. Nama : Angelita Setianing Widiastuti
NIM :
120141411497
b. Nama : Betha Choiri Yuswan Putra
NIM :
120141411485
c. Nama : Fitria Iyudhia Ekawati
NIM :
120141411492
d. Nama : Hari Sugiarto
NIM :
120141400976
e. Nama : Oktaviany Purwanti
NIM :
120141411468
f. Nama : Surya Arif Wijaya
NIM :
120141411483
g. Nama : Dear Kristanti
NIM :
10
3. Latar
Belakang
Menurut
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alenia 5, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia. Dari berbagai ulasan ini dapat di simpulkan bahwa semua masyarakat
indonesia baik dari kalangan kota
ataupun dari kalangan desa memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai warga
negara, dan dari itu juga dapat dilihat bahwa kesejahteraan warga negara
menjadi tanggung jawab pemerintah.
Akan
tetapi pada realita, masyarakat pedesaan selalu di pinggirkan dan kurang
mendapatkan perhatian yang serius berkaitan dengan kesejahteraan, pembangunan
dan kesehatan, sedangkan masyarakat kota yang diprioritaskan pemerintah dalam pembangunan, pada dasarnya
jika Desa diprioritaskan dalam pembangunan, maka secara otomatis kota akan
memiliki dampak positif dalam pembangunan, karena Desa adalah penyalur segala
jenis kebutuhan yang ada pada masyarakat perkotaan misalnya bahan pokok
keluarga. Maka jika pertumbuhan Desa bagus maka masyarakat Desa juga
mampu berproduksi lebih banyak, sehingga masyarakat kota mampusejahtera.
Masyarakat
perkotaan mudah untuk mendapatkan fasilitas publik, dan mereka juga banyak
tersedia berbagai makanan yang memiliki nilai gizi. Berbeda dengan daerah
pedesaan yang sulit mendapatkan fasilitas kesehatan dan makanan yang memiliki
nilai gizi, dampaknya sering kekebalan
tubuh berkurang sehingga segala
masyarakat mudah terserang berbagai penyakit, dan pertumbuhan anak-anak di
pedesaan pun kurang maksimal.
Alasan
memilih desa sebagai lokasi karena desa biasanya memiliki tingkat pertumbuhan
gizi yang rendah dan kesejahteran masyarakat juga di bawah garis kemiskinan, di
Desa biasanya memiliki akses transportasi yang
jauh dari pasar, sehingga mereka
sulit untuk mendapatkan bahan makanan yang memiliki nilai gizi seimbang.
Dengan
keterbatasan gizi mereka, maka prioritas program ini memanfaatkan tanah pekarangan rumah yang
kosong sebagai media tanam berbagai macam sayur. Sayur-sayur yang ditanam
berbagai macam menurut selera dan
kondisi tanah. Hasil panen selain dapat langsung di olah sebagai makanan
sehari-hari, dan jika hasil panenya banyak akan di masukan ke BANK SAYUR dan
kapanpun dapat di ambil uangnya.
Dengan
adanya BANK SAYUR ini diharapkan
masyarakat desa mayangan mampu berdaya untuk mencukupi kebutuhan gizi
makanan yang selama ini sulit mereka dapatkan, sehingga pertumbuhan anak dan
kesejahteraan keluarga mampu tumbuh dengan baik. BANK SAYUR ini juga di
harapkan para ibu rumah tangga di desa
mayangan memiliki pekerjaan sampingan, sehingga mampu produktif walaupun hanya
sebagai ibu rumah tangga . selain itu ibu rumah tangga juga memiliki tabungan
sebagai persiapan pengeluaran keluarga tidak terduga. Yang suatu saat dapat
diambil sesuai saldo yang terkumpul.
4. Manfaat
a. Dengan
adanya program BANK SAYUR diharapkan
masyarakat desa mampu memenuhi nilai gizi keluarganya melalui bahan makanan sayuran dan buah-buahan yang diproduksi
dari kebun rumah yang dulu tidak terpakai.
b. Dengan
adanya program BANK SAYUR diharapkan
ibu-ibu rumah tangga di desa memiliki pekerjaan sampingan sehingga mampu
memiliki pendapatan sendiri.
c. Dengan
adanya program ini diharapkan masyarakat Desa menjadi lebih
dewasa untuk menghadapi masalah di lingkunganya secara bersama-sama.
d. Dengan
adanya program ini diharapkan mampu menjadikan Desa-desa menjadi desa yang
sehat dan mandiri.
5. Spesifikasi
Bank
sayur ini sistem kerjanya mirip dengan bank sampah. Dalam bank sayur ini nant
masyarakat di desa akan disuruh untuk menanam sayur disekitar rumahnya untuk
memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumahnya. Biasanya di sekitar rumah
orang-orang desa itu memiliki lahan yang sangat luas di sekitar rumahnya.
Dengan adanya lahan kosong tersebut bisa ditanami berbagai macam sayur-sayur
yang bisa dikonsumsi dan juga di jual di bank sampah yang selanjutnya oleh
pengelola bank sampah akan di jual ke pasar tradisional. Dari hasil sayur yang
di peroleh oleh masyarakat desa selain dijual di bank sampah nantinya juga bisa
dikonsumsi sendiri. Jika masyarakat desa sudah bosan mengkonsumsi sayur yang
dia tanam maka dia bisa membarter dengan sayuran yang ditanam oleh warga lainnya
yang menanam sayur yang lain. Dalam bank sayur ini masyarakat desa menjual
sayur yang mereka tanam tetapi tidak langsung mendapatkan uang tetapi uangnya
dikasih berupa tabungan. Jadi warga desa tidak langsung mendapatkan uang yang
sedikit demi sedikit tetapi nanti tidak sadar mereka sudah mendapatkan uang
yang banyak ditabungannya.
6. Cara
Kerja
7. Kelebihan
Dan Kelemahan
Kelebihan dari bank sayur ini adalah :
a. Gagasan
dari bank sayur ini bisa memanfaatkan lahan kosong yang berada di sekitar rumah
untuk ditanami sayur dan dijual ke bank sayur.
b. Menambah
penghasilan masyarakat desa.
c. Gagasan
ini bisa menambah gizi dari warga desa.
Kekurangan
dari bank sayur adalah :
a. Masa
panen dari sayur yang ditanam relatif tidak cepat.
b. Ada
sayuran tertentu yang hanya bisa di musim-musim tertentu.
8. Lampiran
Gambar penanaman sayur di rumah masyarakat desa :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar